www.gunadarma.ac.id

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Twitter

Archive for Januari 2016

MAKALAH BAHASA INDONESIA 2
Berpikir Deduktif dan Induktif

Disusun Oleh :
Adi Susilo (20213191)
Hieronymus Kopong Bali (24213110)
Louis David Aror (25213033)
Madryawan Budiputro  (25213213)
Muhammad Murzani (25213747)
Nabli Hasan (26213253)
Roy  Nugraha (28213109)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah. 
 
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami berjudul Berpikir Deduktif dan Induktif sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang berpikir deduktif dan induktif.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang. 


                                                                                        Depok , 26 Oktober 2015 


                                                                                                Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I  Pendahuluan 1
1.1  Latar Belakang 1
1.2  Rumusan Masalah 2
1.3  Tujuan Penulisan 2
BAB II  Pembahasan 3
2.1.  Penalaran 3
        2.1.1 Pengertian Pelaran 3
        2.1.2 Tahap Pelaran 4
        2.1.3 Jenis Pelaran 4
2.2   Berpikir Induktif 9
        2.2.1 Pengertian Indukif` 9
        2.2.2 Bentuk Pelaran Induktif 10
2.3   Berpikir Deduktif 11
        2.3.1 Pengertian Deduktif 11
        2.3.2 Bentuk Pelaran Deduktif 12
BAB III Penutup 13
3.1  Kesimpulan 13
3.2  Daftar Pustaka 14
Bab 1 
Pendahuluan

1. Latar Belakang 
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. 
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutn a dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika






2. Rumusan Masalah 
Apakah yang dimaksud Penalaran ?
Apakah yang dimaksud dengan Penalaran Deduktif ?
Apakah yang dimaskud dengan Penalaran Induktif ? 
Ada berapa macam Penalaran Deduktif ?
Ada berapa macam Penalaran Induktif ?


3. Tujuan Penulisan
Mengetahui definisi Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif .
Memahami arti Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
Mampu menjelaskan Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.















 
Bab 2
Pembahasan
1. Pengertian Penalaran
Pengertian Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Penalaran ada dua jenisnya yaitu Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif.

Ciri-ciri Penalaran
Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.





Tahap-tahap Penalaran

Menurut John Dewey, proses penalaran manusia dilakukan melalui beberapa tahap berikut:
1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
2. Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
3. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi atau teori.
4. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan cara mengumpulkan bukti-bukti (data).
5. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide tersebut dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.
2.   Proposisi
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Jenis-jenis proposisi :
1. Bentuk
2. Sifat
3. Kualitas
4. Kuantitas



1. Bentuk
Dibagi menjadi 2, yaitu :
– Tunggal : kalimat yang terdiri dari 1 subjek dan 1 predikat
contoh :
Semua ibu menghasilkan asi
– Majemuk : Kalimat Proporsisi yang terdiri dari 1 subjek dan lebih dari 1 predikat
contoh :
Semua orang yang ingin masuk surga maka harus rajin beribadah dan berbuat baik kepada sesama
2. Sifat
Dibagi menjadi 3, yaitu :
– Kategorial : proporsisi hubungan antara subjek dan predikatnya tidak ada syarat apapun
contoh : Semua kambing adalah herbivora.
– Kondisional : proporsisi yang hubungannya subjek dan predikat membutuhkan persyaratan tertentu. Biasanya diawali :jika, apabila, walaupun, seandainya
contoh : jika susi wanita maka akan menikah dengan rudi
~kondisional dibagi menjadi 2, yaitu :– Hipotesis yaitu dugaan yang bersifat sementara.
Contoh : Jika susi rajin belajar maka dia akan pintar.
– Disjungtif yaitu memiliki 2 predikat dan predikatnya alternatif.
contoh : Wanita itu sudah menikah apa belum.
3. Kualitas
Yang terdiri dari :
– Afirmatif (+) : proporsisi dimana predikatnya membenarkan subjek
contoh : Semua kucing pasti mempunyai ekor
– Negatif (-) : proporsisi dimana predikatnya menolak subjek
contoh : Tidak ada kucing yang tidak memiliki ekor
4. Kuantitas / Proporsisi Universal : proposisi yang predikatnya mendukung atau mengingkari subjeknya
contoh : Tidak ada satupun mahasiswa yang tidak memiliki NPM.





3.   Inferensi dan Implikasi
1.    Pengertian inferensi yang umum ialah proses yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang diinginkan oleh saorang penulis (pembicara).  Inferensi atau kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis. Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan jalan pikiran pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan salah sama sekali. Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi lagi. Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis. Inferensi terbagi menjadi 2, diantaranya Inferensi langsung dan Inferensi tidak langsung.
a. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh:         
“Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.
b. Inferensi Tidak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A :       Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B :    Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa. Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C :       Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.
Contoh yang lain :
A :       Saya melihat ke dalam kamar itu.
B :       Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:
C:        kamar itu memiliki plafon.

2.    Implikasi
Implikasi diwujudkan dengan pernyataan “jika-maka” atau juga “if-then“. Implikasi adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai benar DAN akibat bernilai salah. Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel kebenaran berikut:
Tetapi kita harus ingat kalau “jika A maka B” tidak sama dengan “jika B maka A” karena alur implikasi hanyalah berjalan satu arah saja.
Contoh:
“Jika lampu merah menyala maka kendaraan bermotor akan berhenti”
kalimat diatas tidak akan sama dengan :
“Jika kendaraan bermotor berhenti maka lampu merah menyala”

4.    Wujud Evidensi
Wujud evidensi Adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin mengartikannya sebagai "cara bagaimana kenyataan hadir" atau perwujudan dari ada bagi akal". Misal Mr.A mengatakan "Dengan pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo", apa komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan "fakta yang menarik". Kita akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita tidak dapat dilukiskan sebagai "kepastian", Tentu saja kemungkinan untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau ngasal telah menyatakan jumlah yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi kita untuk menangguhkan persetujuan kita mengapa ? Karena evidensi memadai untuk menjamin persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Sebaliknya, kalau seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, "Ada tiga jendela di dalam ruang ini," persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

5.    Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1.    Observasi
2.    Kesaksian
3.    Autoritas

6.    Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.      Konsistensi
2.      Koherensi

7.    Cara menilai autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan



BERFIKIR INDUKTIF
Induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum (W.J.S.Poerwadarminta,2006). 
Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (Suriasumantri,2005).

Pengertian Penalaran induktif secara umum adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. 

Contoh : Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)













Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut :
1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum

Contoh :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.

Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.



2. Hipotesa dan Teori

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/ menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.





Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.

Agar teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur. Cara yang umum digunakan ialah melalui proses operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur. Proposisi yang dapat diukur atau diamati adalah proposisi yang menyatakan hubungan antar-variabel. Proposisi seperti inilah yang disebut sebagai hipotesis

3. Analogi
Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didsarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang lain.

Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada
Contoh :

· Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

· Arief seorang alumni SMUN 1 Tegal dapat diterima kerja di perusahaan Pak Subur. Oleh sebab itu, Nani yang juga lulusan SMUN 1 Tegal pasti dapat pula diterima kerja di perusahaan pak Subur.



4. Hubungan Kausalitas
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
Contoh :

· Hubungan kepandaian dengan kekayaan (Diasumsikan kepandaian membuat orang bisa kaya, dan sebaliknya karena kaya orang mempunyai biaya untuk belajar sehingga pandai).

· Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu sedang sakit.

5. Induksi Dalam Metode Eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.




BERFIKIR DEDUKTIF

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. 

Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan   (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.
1.    Menarik Simpulan secara Langsung
Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis. Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis disebut simpulan taklangsung.
Misalnya:
a.     Semua S adalah P. (premis)
Sebagian  P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua ikan berdarah dingin. (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
b.    Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Tidak satu pun P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat. (premis)
Tidak seekor lalat pun adalah nyamuk. (simpulan)
c.     Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:
Semua rudal adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun rudal adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
d.    Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:
Tidak seekor pun harimau adalah singa. (premis)
Semua harimau adalah bukan singa. (simpulan)
e.    Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua gajah adalah berbelalai. (premis)
Tak satu pun gajah adalah takberbelalai. (simpulan)
Tidak satu pu yang takberbelalai adalah gajah. (simpulan)

2.    Menarik Simpulan secara Tidak Langsung
Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuanyang semua orang sudah tahu, umpamanya setiap manusia akan mati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut.
Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai berikut.
A.    Silogisme Kategorial
Yang dimaksud dengan kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebut premis mayor dan premis yang bersifat khusus disebut premis minor. Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term minor dan predikat simpulan disebut term mayor.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah bijaksana.
Jadi, semua polisi bijaksana.

Untuk menghasilkan simpulan harus ada term penengah sebagai penghubung antara premis mayor dan premis minor. Term penengah adalah silogisme diatas ialah manusia. Term penengah hanya terdapat pada premis, tidak terdapat pada simpulan. Kalau term penengah tidak ada, simpulan tidak dapat diambil.
Contoh:
Semua manusia tidak bijaksana.
Semua kera bukan manusia.
Jadi, (tidak ada kesimpulan).
Aturan umum silogisme kategorial adalah sebagai berikut.

a.    Silogisme harus terdiri atas tiga term, yaitu term mayor, term minor dan term penengah.
Contoh:
Semua atlet harus giat berlatih.
Xantipe adalah seorang atlet.
Xantipe harus giat berlatih.
Term mayor            =          Xantipe.
Term minor =          harus giat berlatih.
Term penengah       =          atlet.
Kalau lebih dari tiga term, simpulan akan menjadi salah.
Contoh:
Gambar itu menempel di dinding.
Dinding itu menempel di tiang.

Dalam premis ini terdapat empat term yaitu gambar, menempel di dinding, dan dinding menempel ditiang. Oleh sebab itu, disini tidak dapat ditarik kesimpulan.
b. Silogisme terdiri atas tiga proposisi, yaitu premis mayor, premis minor dan simpulan.
c. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
Contoh:
Semua semut bukan ulat.
Tidak seekor ulat pun adalah manusia.
d. Bilah salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.



Contoh:
Tidak seekor gajah pun adalah singa.
Semua gajah berbelalai.
Jadi, tidak seekor singa pun berbelalai.
e.  Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
Contoh:
f.     Dari dua premis yang khusus, tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh:
Sebagian orang jujur adalah petani.
Sebagian pegawai negeri adalah orang jujur.
Jadi, . . . (tidak ada simpulan)
g.    Bila salah satu premis khusus, simpulan akan bersifat khusus.
Contoh:
Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA.
Sebagian pemuda adalah mahasiswa.
Jadi, sebagian pemuda adalah lulusan SLTA.
h.    Dari premis mayor yang khusus dan premis minor yang negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh:
Beberapa manusia adalah bijaksana.
Tidak seekor binatang pun adalah manusia.
Jadi, . . . (tidak ada simpulan)

B.    Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Kalau premis minornya membernarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak anteseden, simpulan juga menolak konsekuen.






Contoh:
Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
Besi dipanaskan.
Jadi, besi memuai.
Jika besi tidak dipanaskan, besi tidak akan memuai.
Besi tidak dipanaskan.
Jadi, besi tidak akan memuai.
C.    Silogisme Alterntif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Dia adalah seorang kiai atau profesor.
Dia seorang kiai.
Jadi, dia bukan seorang profesor.
Dia adalah seorang kiai atau profesor.
Dia bukan seorang kiai.
Jadi, dia seorang profesor.
D.    Entimen
Sebenarnya silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun dalam lisan. Akan tetapi, ada bentuk silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, Ali adalah orang cerdas.
Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu “Ali adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana”.       
Beberapa contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Dengan demikian, silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, sebuah entimen juga dapat diubah menjadi silogisme.

Bab 3 
Kesimpulan
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran mempunya dua cara yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.

Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Penalaran Deduktif mempunyai beberapa jenis terdiri dari Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis, dan Silogisme Alternatif.

Penalaran Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Penalaran Induktif mepunyai beberapa jenis terdiri dari Konsep Generalisasi, Hipotesis dan Teori, Analogi, Hubungan Kausal,dan Induksi dalam metode ekposisi.




















Daftar Pusaka
http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/pengertian-dan-metode-penalaran-menurut.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran#Metode_dalam_menalar
http://ilmanfadilah.blogspot.co.id/2015/03/makalah-bahasa-indonesia-2-penalaran.html
http://ilmanfadilah.blogspot.co.id/2015/03/makalah-bahasa-indonesia-2-penalaran.html
http://m-eko-febrianto.blogspot.com/2010/11/penalaran-deduksi-dan-induksi.html

http://ismayadefi.blogspot.com/2011/11/makalah-bahasa-indonesia-penalaran.html

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008.Cermat BerBahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo



Sebagai sebuah wilayah geografis yang secara administratif terbagi dalam kotamadya dan kabupaten dan masuk dalam teritorial Jawa Barat, ada banyak tempat wisata di Bogor yang menghadirkan kenyamanan berekreasi tanpa memerlukan biaya besar.
Anda dapat mengeksplorasi keindahan alam dan pesonanya, seperti di daerah Puncak atau kawasan Sentul.
Selain itu, Kota Bogor juga terkenal akan kebun raya yang legendaris serta sejumlah wahana permainan dan hiburan yang menyenangkan. Seolah tak mau kalah, berbagai tempat kuliner Bogor serta jajanan khasnya yang nikmat juga diburu banyak kalangan pecinta kuliner.
Karena daya tarik wisatanya yang mempesonan, tidaklah aneh jika saat akhir pekan Anda akan menjumpai sejumlah ruas jalan di Bogor yang mengalami kemacetan sebagai akibat dari arus kedatangan wisatawan yang ingin berlibur di Bogor.
Jangan khawatir tentang akomodasi dan transportasi di Bogor. Terdapat banyakhotel di Bogor dan aneka penginapan lainnya yang dapat dipilih sesuai keinginan Anda. Kondisi transportasi yang terbilang baik adalah hal positif lainnya yang memungkinkan Anda dapat tiba di berbagai destinasi wisata Bogor secara mudah.

Tempat Wisata di Bogor

Untuk menambah khasanah Anda mengenai tempat-tempat menarik di Bogor yang patut dikunjungi, berikut ini adalah ringkasan tempat wisata di Bogor paling populer di kalangan penikmat perjalanan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tempat Menarik di Kota Bogor

1. Kebun Raya Bogor & Istana Bogor

Jika Anda penyuka pemandangan hijau dan udara menyegarkan, maka Kebun Raya Bogor patut direkomendasikan. Kebun ini bukanlah destinasi rekreasi semata, melainkan juga pusat pendidikan dan lokasi observasi tanaman. Terdapat lebih dari 15.000 jenis pohon dan tumbuhan di sana.
Tempat wisata di Bogor yang satu ini telah dikembangkan sejak zaman Kerajaan Sunda Kelapa dahulu kala, dianggap pula sebagai Kebun Botani paling tua di Asia.
Menikmati udara sejuk dan ketenangan di Kebun Raya Bogor
Menikmati udara sejuk dan ketenangan di Kebun Raya Bogor via eibidiei.wordpress.com
Jika Anda menelusuri hingga ke area belakang kebun, terdapat sebuah danau yang indah, lokasinya cukup dekat dengan halaman belakang Istana Bogor. Selain itu, ada sebuah jembatan gantung yang mampu menghadirkan latar fotografi yang unik.
Bersantap di Cafe Dedaunan dalam lokasi kebun raya
Bersantap di Cafe De daunan dalam lokasi kebun raya via dinihartutiputri.wordpress.com
Anda juga dapat menikmati hidangan kuliner di sana, tepatnya di Cafe De daunan. Jika suka, Anda dapat mengenal dan menggali lebih banyak pengetahuan tentang kehidupan flora saat masuk ke Museum Zoologi yang ada di kawasan Kebun Raya Bogor.
Pemandangan depan Istana Bogor yang sungguh asri dan menawan
Pemandangan depan Istana Bogor yang sungguh asri dan menawan via kompasiana.com
Sebagai bagian integral dari Kebun Raya, Istana Bogor adalah bagian yang tak terpisahkan daripadanya. Istana ini pada awalnya bernama Istana Buitenzorg. Ada banyak benda seni yang tersimpan di dalamnya, mulai dari lukisan, patung, keramik, dan lainnya. Tidak kurang terdapat 448 buah lukisan dan 216 buah patung yang dimiliki Istana Bogor ini.
Peta Lokasi: klik di sini

2. Museum Etnobotani

Museum yang diresmikan sejak tahun 1982 oleh Menristek BJ Habibie pada masa itu memiliki koleksi sekitar 1700 benda dengan penomorannya masing-masing dan dipamerkan dalam ruang kaca. Benda-benda ini merupakan sampel yang digunakan para peneliti di berbagai daerah tatkala meneliti hubungan antara suku-suku asli suatu daerah di Nusantara dengan tumbuhan yang ada di sekitarnya.
Beberapa koleksi yang ada di Museum Etnobotani Bogor
Beberapa koleksi yang ada di Museum Etnobotani Bogor via rucitradeasy.blogspot.com
Di Museum Etnobotani, Anda akan memperoleh banyak pengetahuan tentang aneka pemanfaatan tumbuhan oleh berbagai suku bangsa yang ada Indonesia. Salah satunya, pakaian suku pedalaman di Indonesia yang bahannya terbuat dari tumbuhan. Objek wisata Bogor yang satu ini sangat bermanfaat bagi para pelajar dan kalangan luas yang ingin menggali pengetahuan tentang Etnobotani.
Peta Lokasi: klik di sini

3. Museum Pembela Tanah Air

Kota Bogor tidak hanya kaya akan tempat kulinernya, tetapi juga memiliki catatan sejarah dalam perjuangan Indonesia merdeka. Di masa penjajahan, Jepang pernah mengeluarkan sebuah dekrit untuk membentuk Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) dengan maksud untuk membantu Jepang dalam menghadapi serangan Sekutu.
Tetapi, korps tentara inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal ketentaraan Indonesia dalam meraih kemerdekaan Indonesia dan mempertahankannya.
Museum Pembela Tanah Air (PETA) di Kota Bogor
Museum Pembela Tanah Air (PETA) di Kota Bogor via pecintawisata.wordpress.com
Anda akan mendapati banyak kisah perjuangan PETA menuju Indonesia merdeka tatkala berkeliling dalam museum Pembela Tanah Air ini. Ini penting untuk menumbuhkembangkan rasa nasionalisme yang kuat di tengah gempuran arus zaman yang telah melunturkan rasa kebangsaan banyak generasi muda Indonesia di masa kini.
Peta Lokasi: klik di sini

4. Situ Gede

Situ Gede adalah tempat wisata harian di Bogor. Dikatakan demikian karena banyak masyarakat Bogor yang datang ke Situ Gede untuk memancing, berperahu, atau sekedar berjalan-jalan di areal hutan Situ Gede dan bersantai di sana.
Rekreasi murah dan menyenangkan di Situ Gede Bogor
Rekreasi murah dan menyenangkan di Situ Gede Bogor via multiwisata.com
Selain itu, kawasan Situ Gede ini juga sering dijadikan sebagai salah satu lokasi pembuatan film atau sinetron yang pernah ditayangkan di televisi. Lokasi salah satu tempat wisata di Bogor ini berada persis di tepi Hutan Dramaga, sebuah hutan penelitian milik Departemen Kehutanan RI.
Peta Lokasi: klik di sini

5. Warso Farm

Inilah objek wisata di Bogor bagi Anda yang menyukai buah durian. Warso Farm adalah sebuah perkebunan seluas 8,5 Ha dan merupakan pelopor dalam agrowisata durian di Indonesia. Terdapat sekitar 900 pohon durian di sana dengan varietas mencapai 19 jenis durian.
Menikmati durian dan agrowisatanya di Warso Farm Bogor
Menikmati durian dan agrowisatanya di Warso Farm Bogor via harjo.wordpress.com
Tentu saja Anda tidak diperkenankan memetik buah durian dari pohonnya. Selain berkeliling dan memperoleh pengetahuan tentang durian, Anda dapat memesan dan menyantap hidangan buah durian pada tempat yang telah dipersiapkan, baik dalam bentuk jus durian atau memakannya langsung. Jika ingin membawa pulang durian sebagai oleh-oleh, Anda dapat memintanya pada pengelola di sana.
Peta Lokasi: klik di sini

6. Kampung Budaya Sindangbarang

Diyakini, tempat wisata di Bogor yang satu ini telah eksis berdiri sejak abad ke-12. Berdasarkan Babat Pajajaran dan tertulis pula dalam pantun Bogor, Sindang Barang adalah keraton tempat tinggal salah satu isteri dari prabu Siliwangi. Inilah pilihan destinasi wisata budaya di Bogor bagi Anda yang ingin mengetahui kearifan lokal dari akar tradisi leluhur yang ada di sana.
Pertunjukan kesenian khas Sunda di Kampung Budaya Sindangbarang
Pertunjukan kesenian khas Sunda di Kampung Budaya Sindangbarang viagpswisataindonesia.blogspot.com
Anda dapat menyaksikan bangunan rumah penghuni kampung yang sungguh seperti apa yang diriwayatkan pantun Bogor mengenai Sindang Barang di masa lampau. Ada pula panggung pementasan yang menyuguhkan kesenian asli Sunda Jawa Barat, seperti calung, tari-tarian tradisional, serta angklung gubrag. Di sini, Anda dapat menjumpai citra kasepuhan Sunda di masa lampau.
Peta Lokasi: klik di sini

7. Prasasti Batu Tulis

Prasasti Batu Tulis adalah peninggalan Kerajaan Pajajaran yang dibuat pada masa pemerintahan Surawisesa di tahun 1521–1535. Surawisesa adalah salah satu putra Prabu Siliwangi. Di batu ini, terdapat kalimat-kalimat yang ditulis dalam bahasa dan aksara Sunda Kuno. Tujuan utama prasasti ini dibuat adalah untuk mengenang kebesaran Prabu Siliwangi tatkala memimpin Kerajaan Pajajaran.
Batu prasasti yang ada di kompleks Prasasti Batu Tulis Bogor
Batu prasasti yang ada di kompleks Prasasti Batu Tulis Bogor viacisadaneupdate.blogspot.com
Tidak hanya itu, di lokasi wisata Bogor ini juga dapat Anda saksikan Batu Tapak (bekas telapak kaki Prabu Surawisesa), meja batu bekas tempat sesajen pada setiap perayaan, batu bekas sandaran tahta bagi raja yang dilantik, batu lingga, dan lima buah tonggak batu yang merupakan punakawan (pengiring-penjaga-emban) dari batu lingga.
Peta Lokasi: klik di sini

8. The Jungle Water Adventure

Inilah tempat wisata anak dan juga merupakan salah satu pilihan rekreasi keluarga di Bogor yang populer. Jungle Water Adventure dibangun dengan konsep terbuka hijau serta berlatar pemandangan Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Anda dapat menikmati banyak wahana permainan air seru serta aneka hiburan yang menyenangkan di sana.
Beberapa waterboom dan wahana air yang dimiliki objek wisata Bogor yang satu ini, misalnya Kiddie Pool, Slide Pool, Racer Slide, hingga Spiral Slide dan Tube Slide yang memiliki panjang lintasan sekitar 100 meter dari ketinggian 12 meter.
Wisata keluarga di The Jungle Water Adventure Bogor
Wisata keluarga di The Jungle Water Adventure Bogor via quoteimg.com
Juga tersedia Leisure Pool, yakni tempat bersantai di tengah kolam renang sembari menyantap makanan dan minuman. Di area Fountain Futsal, anak-anak akan suka bermain futsal dengan semburan-semburan air dari bawah. Masih ada lagi Sinema 4D di sana yang merupakan Sinema 4 dimensi kedua di Indonesia setelah Dufan Ancol.
Peta Lokasi: klik di sini

9. The Highland Park Resort

Ini adalah sebuah resort dengan konsep tempat menginap seperti yang ada di Mongolia. Bentuknya seperti tenda jika dilihat dari luar, tetapi bagian dalamnya memiliki lantai keramik permanen, fasilitas AC, tempat tidur, sofa bed, shower, wastafel, hingga toilet yang semuanya permanen. Dari tempat ini, Anda dapat menikmati lanskap indah Gunung Salak.
Konsep menginap unik di The Highland Park Resort Bogor
Konsep menginap unik di The Highland Park Resort Bogor via wisnuwidiarta.wordpress.com
Sebagai sebuah tempat menginap berkonsep unik dan menawarkan pula sejumlah kegiatan wisata di Bogor, Anda dapat bermain flying fox atau futsal di kawasan Highland Park Resort. Berkuda hingga fasilitas kolam renang adalah hal lain yang dapat Anda nikmati.
Peta Lokasi: klik di sini

10. Marcopolo Water Adventure

Ini juga adalah salah satu destinasi rekreasi anak di Bogor selain juga hiburan bagi keluarga. Di Marcopolo Water Adventure tersedia aneka wahana permainan air, misalnya waterboom, geitser, ember tumpah, air mancur, banana boat, dan lain-lain. Variasi kolam permainan air terbagi dalam kolam dewasa, kolam anak, kolam bayi, kolam arus, kolam pasir, dan kolam air hangat (whirpool).
Kegembiraan anak-anak bermain di Marcopolo Water Adventure Bogor
Kegembiraan anak-anak bermain di Marcopolo Water Adventure Bogor via bartuder.com
Selain itu, tempat wisata Bogor yang satu ini juga memiliki area outbond yang tepat sebagai kegiatan wisata keluarga. Anda dapat memancing, bersepeda air, flying fox, dan aneka kegiatan rekreasi lainnya.
Peta Lokasi: klik di sini

Tempat Menarik di Cisarua Bogor

11. Taman Safari Indonesia

Inilah taman safari pertama yang ada di Indonesia. Taman Safari Bogor merupakan destinasi yang diminati banyak kalangan penikmat perjalanan, terutama rombongan keluarga yang berpiknik bersama anak-anak di Bogor. Terdapat sekitar 2.500 spesies satwa dunia di taman ini.
Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor
Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor via lembangtour.com
Anda dapat mengelilingi taman dengan menggunakan mobil untuk menyaksikan dari dekat kehidupan satwa liar di habitat alaminya. Ada pula kereta gantung yang memungkinkan Anda menyaksikan fauna-fauna yang hidup di taman tersebut.
Pada sebuah spot bernama Baby Zoo, Anda dapat berfoto bersama anak-anak hewan dari ragam spesies. Cobalah menonton Wild-Wild West di taman ini, yakni sebuah atraksi koboi lengkap dengan efek suara yang sungguh mengagumkan.
Peta Lokasi: klik di sini

12. Taman Wisata Matahari

Taman Wisata Matahari adalah kegiatan rekreasi dan edukasi anak-anak melalui berbagai kegiatan outbond. Destinasi ini adalah pula salah satu tempat wisata di Bogor yang disukai banyak keluarga.
Tersedia sejumlah sektor wisata untuk berbagai kalangan usia. Ada sektor petualangan yang menawarkan berbagai kegiatan pemacu adrenalin, seperti arung jeram, flying fox, mini outbond, ATV, dan wahana rumah hantu.
Menyusuri danau dengan perahu naga bermotor Taman Wisata Matahari Bogor
Menyusuri danau dengan perahu naga bermotor Taman Wisata Matahari Bogor via2dheart.wordpress.com
Ada pula sektor pendidikan untuk anak-anak melalui wahana area sawah dan kebun sayur. Selain itu, sektor permainan diperuntukkan bagi para anak agar mereka mendapatkan waktu bermain yang menggembirakan. Pada sektor alam, terdapat wahana kegiatan air yang menyajikan wisata danau dan aneka permainan air.
Peta Lokasi: klik di sini

13. Agro Gunung Mas

Inilah salah satu pilihan tempat wisata di Bogor bagi Anda yang suka menikmati hamparan hijau tanaman teh. Horizon yang terlihat di Agro Gunung Mas laksana permadani hijau yang sungguh indah.
Hamparan hijau kebun teh di Agro Gunung Mas Puncak Bogor
Hamparan hijau kebun teh di Agro Gunung Mas Puncak Bogor via adamvillapuncak.com
Di antara tanaman teh, terlihat beberapa pemetik daun teh yang menambah pesona alami objek wisata ini. Ada banyak pengunjung yang mengambil foto dengan latar hijau kebun teh serta para pemetik daun teh tersebut.
Peta Lokasi: klik di sini

14. Taman Riung Gunung

Taman ini juga sungguh tepat bagi Anda yang ingin menikmati jalan kaki dengan memutari kebun teh yang hijau dan menghirup udara segar.
Lanskap indah perkebunan teh di Taman Riung Gunung Bogor
Lanskap indah perkebunan teh di Taman Riung Gunung Bogor via yukpiknik.com
Tidak hanya itu, di Riung Gunung juga terdapat tempat bermain anak-anak, fasilitas kolam renang, serta area berkemah keluarga di alam terbuka. Di tempat rekreasi Bogor yang satu ini, Anda dapat mengambil penginapan yang berkonsep sederhana dengan nuansa alam yang dikelilingi kebun teh.
Peta Lokasi: klik di sini

Tempat Menarik di Kabupaten Bogor

15. Taman Wisata Mekarsari

Taman Wisata Mekarsari berdiri di atas lahan seluas 264 Ha dan merupakan taman buah terbesar di Indonesia dengan koleksi sekitar 1470 varietas tanaman buah serta 100.000 pohon di sana.
Sebagai salah satu tempat rekreasi keluarga di Bogor yang disukai banyak kalangan, Taman Wisata Mekarsari mengusung konsep konservasi, reboisasi, edukasi, dan rekreasi. Anda dapat berkeliling menyaksikan koleksi tanaman buah dari seluruh dunia di taman ini dengan menggunakan kereta keliling.
Naik kereta keliling memutari Taman Wisata Mekarsari Bogor
Naik kereta keliling memutari Taman Wisata Mekarsari Bogor viajakartajasautamatravel.wordpress.com
Juga terdapat danau di mana Anda dapat menjajal permainan banana boat, angsa air, aqua bike, hingga floating donut. Kegiatan outbond bersama anggota keluarga juga dapat Anda nikmati. Tersedia pula paket-paket kegiatan menarik, misalnya Family Camp atau Family Biking Camp.